Senandung Sendu Iringi Mimpimu
Binar rinai serasa menggelayuti
Rapuhnya tiang yang kian berkarat
Rebahkan kokohnya kencana
Sepeninggalnya dari dalam hati
Tak terhitung sudah lentik jemari
Terapi sepi ber aksara ber sajak
Tangisan dari dalam hati yang kian
Tersirat di dalam bait-bait puisi
renunganku
Ku sematkan do’a ber nada sendu
Ku dayuh renta dalam butiran tasbih
Ku lantunkan senandung kidung
Kelak engkau ber sandar dengan
Keniscayaan hati menuju dermagamu
Dan biarkanlah dentuman sang waktu
Desahkan ribanya di penghujung
Waktuku nanti meskipun lara mendera
Menjadi wujud nyata hanya untuk
Sekedar mengenang senyum
Dan tawa yang pernah ter sajikan
Darimu seorang
Ronta jiwa serasa tak mampu untuk
Riuhkan gejolak rasa yang
Telah di ambang resah hingga
Bisikkan hati kian melafas:
Ber melodikanlah duhai hati ter suci
Di dalam penjuru-penjuru kalbu
Senandungkanlah kidung merdumu
Selagi pedihnya luka masih
Singgah dan menggumpal
Sehterukanlah bahana duka lara hati ini
Di dalam titian-titian cakrawala
Mengadulah akan bahagiaku
memujanya
Buncahkanlah relung hati ini
Bahwa sandiwara persandingan
Seorang kasih yang tak tahu
Tentang arti kesetiaan/kejujuran
Dari dalam sebuah jalinan
Labels:
puisi,
Puisi Hati
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment