Muhasabah dalam Munajat

Tuhanku Di keheningan malam ini ku bersimpuh kepada Mu Ku bersujud mengharap kasih sayang Mu Dalam balutan perih dan pedih Yang menyertai langkah-langkah ini Tuhanku Kepada siapa lagi aku mengadu Kepada siapa lagi aku bermunajat Sedang engkau adalah pemilik semesta ini Sedang engkau adalah pemilik jiwa dan raga ini Tuhanku Meski air mata ini mengalir deras Meski mata ini sembab karena tangis tak berkesudahan Meski hati ini sesak karena rasa sesal tak jua bisa terurai Meski kening mengerut dan mata kaki bengkak karena sujud-sujud penyesalan Aku tahu semua itu belum pantas bagiku Untuk mendapatkan maghfirah atas ampunan dariMu. Tuhanku Dalam perjalanan hidupku yang kini menginjak lebih dari separuh usia Rasul Mu Ku tahu, Hanya sedikit waktu yang sempat kuberikan khusus untukMu, Hanya sedikit masa yang mampu aku persembahkan untuk mendekat kepadaMu, Hanya sedikit hari-hari yang ku lakukan untuk bisa beribadah kepadaMu, Tuhanku Silaunya dunia membuat aku banyak melupakan diriMu, Gemerlapnya dunia membuat aku terseret lautan dosa dan maksiat kepadaMu, Karatnya hati ini karena penyakit wahn telah merasuk sampai ke urat nadiku, Membuat jiwaku gersang akan fitrah dan ruhku sepi akan munajat kepadaMu. Saat Lahir Betapa aku sangat mensyukuri nikmat Mu atas kelahiran diriku, Bertemu dengan keluarga sederhana yang memiliki latar belakang keislaman Meskipun aku hanya seorang muslim keturunan, Setidaknya hidayahMu mengalir sejak diriku masih bayi Hingga aku mengerti bahwa itu adalah nikmat paling besar dalam hidupku Saat Balita Aku bersyukur kepadaMu atas cinta kasih yang diberikan oleh kedua orangtuaku Yang merawat diriku sejak masih kecil dengan kasih sayang Yang cintanya tak pernah bisa aku balas Meski dengan pengorbanan seluruh hidupku Ya Allah ampunilah kedua orang tuaku Bahagiakan mereka dengan kasih sayangMu Lapangkan dan terangilah kuburnya Maafkan aku yang belum bisa memberikan kebahagiaan kepada mereka Maafkan aku yang belum mampu memberikan kedamaian dihati mereka Hingga saat-saat terakhir mereka Tuhanku Ampuni aku yang pernah bersikap kasar kepada keduanya Ampuni aku yang pernah membantah keduanya Ampuni aku yang pernah berkata “ahh” kepadanya Maafkan aku yang pernah membuat luka dihatinya, Tuhanku Ikhlaskan amal-amal kami untuknya Lapangkan hati kami dalam mendoakan kebaikan kepadanya Dan sampaikan salam dan rasa hormat kami kepada keduanya Tuhanku Jika aku belum sempat membalas kebaikan keduanya selama mereka masih hidup Izinkan aku menjadi anak yang saleh untuknya, dalam sisa-sisa usiaku Beri aku kekuatan untuk menjadikannya tauladan bagi diriku dan anak-anakku Beri aku kelapangan dalam menjalankan amanat-amanatnya Jadikan mereka merasa bangga atas diri kami Karena pengorbanan mereka terhadap kami tak pernah sia-sia. Tuhanku, Saat remaja tiba Aku ingat masa-masa jahiliyah itu, Masa-masa remaja yang membuat para pemuda terlena Masa-masa remaja yang naif dan congak akan dunia Masa-masa remaja yang sombong dan angkuh dalam mencari jati diri mereka Yang berkata inilah aku, inilah duniaku, dan aku tak pernah perduli siapapun diriMu, Tuhanku Kalau bukan karena rahmat dan kasih sayangMu Mungkin saat itu diriku telah menjadi sampah masyarakat Yang mati muda dalam kesia-siaan Yang tewas dalam kebodohan dan kejumudan Tuhanku Maafkan diriku yang melewati saat-saat indah itu dengan sia-sia Saat dimana engkau berjanji kepada para pemuda dan para pemudi Akan memberikan naungan kepada mereka di yaumil mashyar yang membaktikan masa mudanya dalam keimanan kepadaMu, yang mencondongkan hatinya kepada mesjid-mesjid milikMu. Saat Dewasa dan Menikah Tuhanku, Dengan segala kebaikan dan anugerah dariMu Kau berikan aku pekerjaan dan penghidupan yang layak Kau berikan cinta seorang manusia kepada diriku Kau berikan istri sholehan dan anak-anak yang lucu Kau berikan aku mahligai rumahtangga yang sakinah Kau berikan aku bahtera keluarga yang mawaddah Dan kau berikan aku kehidupan dua insan yang penuh rahmah Tuhanku, Dari semua nikmat yang engkau berikan kepadaku sejak aku lahir, balita, remaja, dewasa Hingga menikah Aku tahu hanya sedikit sekali aku bersyukur kepadaMu, Hanya sedikit sekali tasbih dan hamdalah yang terucap dari bibirku, Hanya sedikit sekali tangan ini berada diatas untuk beribadah kepadaMu, Sedang rahmatMu tak pernah putus kepadaku. Tuhanku, Dalam munajatku malam ini Dalam muhasabahku kali ini Tiada yang kupinta hanya mohon ampun kepadaMu Dan mohon keridhaanMu atas diriku, Tuhanku, Engkaulah penguasa segala sesuatu, Engkaulah pemilik segala sesuatu Tiadalah daun yang jatuh ditengah rimba tanpa sepengetahuan diriMu, Tiadalah semut hitam yang berjalan ditengah malam diatas batu hitam yang tidak engkau ketahui. Sampaikan salamku untuk junjungan kami, kekasihMu Rasulullah Muhammad SAW. Sampaikan salawat kami untuknya, juga untuk sahabatnya dan untuk pengikutnya hingga akhirzaman nanti. Sampaikan salam rindu kami, untuknya, sampaikan salam takzim kami kepadanya Meski kami berjarak ribuan tahun dengan dirinya, Tapi cinta kami tetap hangat untuknya Beri kekuatan kepada kami untuk meniru suri tauladannya. Tuhanku, Dalam munajatku kali ini, Engkau tahu, Kami adalah selemah-lemahnya manusia Kami adalah tempat berkumpulnya salah dan dosa Jika bukan karena kasih sayangMu, Tak mungkin kami bisa meminta Meski dalam hati yang berbicara. Tuhanku, Ramadhan telah dekat, Bantu kami menggapai barokah bulan suci Mu, Bantu kami menggapai derajat yang tinggi dalam naungan saum-saum kami, Dalam qiyamulail-qiyamulail yang akan kami lewati, Jangan biarkan malam-malam kami terlewat begitu saja Jangan biarkan siang-siang kami berlalu sia-sia Tuhanku, Kalau bukan pada Ramadhan kali ini kami berharap Kami tak pernah tahu apakah akan berjumpa kembali dengan Ramadhan-Ramadan berikutnya Tuhanku, Meski lelah tubuh ini bersimpuh dihadapanMu, Tapi tak lelah hati ini untuk memohon ampun kepadaMu, Tak pernah lelah jiwa ini mengadu kepadaMu, Meskipun airmata ini telah mengering sejak tadi Tapi rasa harap ini tak pernah berhenti Karena hati ini selalu naik dan turun Karena iman ini tak pernah stabil Siang ku ingat malam ku alpa lagi Malam ku bermunajat siang ku bermaksiat lagi Ya Tuhanku, Kami butuh pertolonganMu yaa Zat yang membolak-balikan hati Kami butuh bimbinganMu untuk meneruskan sisa-sisa usia kami Agar jiwa-jiwa ini tak lagi gelisah Agar hati ini tak lagi merasa resah Saat ketetapanMu datang menjemput kami Saat takdirmu menyapa umur kami Lirih kami berucap dalam hening malam.. Dalam sepi yang menemani.. Dalam desir angin sayup-sayup terdengar.. Dalam gumam kecil yang membasahi bibir.. Subhanallah walhamdulillah walaailahailallah wallahuakbar Subhanallah walhamdulillah walaailahailallah wallahuakbar Subhanallah walhamdulillah walaailahailallah wallahuakbar Sesungguhnya Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda- tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir. QS 39:42

0 comments:

Post a Comment