Puisi - Aku ingin menikah dengan sederhana.

Aku ingin menikah dengan
sederhana.
Bukan berlangsung di gedung
mewah lalu di iringi gamelan, atau
pakaian mengkilap.
Aku berharap dengan itu keluarga
ku kelak tidak menjadi silau oleh
kemewahan dunia.
Menikah dengan sederhana
Dengan undangan pernikahan yang
ku design sendiri dan ku cetak
sendiri.
Berlangsung di masjid dengan
khitmat disaksikan orang-orang
yang benar-benar tulus menerima
kekuranganku.


Aku ingin beribdah dengan mudah
bukan mempersulit.
Karena aku tak ingin disibukkan
oleh ribetnya upacara adat.
atau aturan yang menurut agama
tak semestinya wajib ada.
Sebab aku berharap agamalah yang
memandu perjalanan kita.
Walimatul ‘ursy nantinya hanya
dilangsungkan di rumah saja
Menunya mungkin tak istimewa.
Cukup mengundang anak yatim
piatu,kerabat terdekat dan sahabat
yang melekat.
Namun dengan itu ku harap kita
masih bisa mendengar adzan dan
shalat pada waktunya.
Harapanku nantinya kita selalu
mendengar adzan dalam setiap
kesibukan rumah-tangga kita.
Sehingga aku bediri didepanmu,
membimbing sholat berjamaah
disetiap waktu kita.
Bermunajat bersama disepertiga
malam-malam.
Aku ingin menikah dengan
sederhana.
Juga menikahi wanita yang
sederhana saja.
Meminta Mahar sederhana dan
memudahkan usahaku untuk
menjadi bagian dari hidupnya.
Tak memusingkan masalah makan
dan tempat tinggal.
Karena selama bersamaku tak akan
ku biarkan lambungnya perih
menahan lapar atau raganya
menggigil oleh terpaan dingin,, aku
janji..
harapanku, aku bisa menikah
dengan cara sederhana
mencoba mendobrak kebiasaan dan
tradisi yang mempersulit
pernikahan
Bahwa inti pernikahan bukanlah
prestise yang harus ditunjukkan
pada tamu-tamu bangswan dan
kaya
Bukan pula menilai sebuah
kemegahan pernikahan sebagai
ukuran kebahagiaan.
Bukan karena aku meremehkanmu
duhai calon istriku,,
Bukan pula karena aku tak mau
berusaha membiayai pernikahanku.
Namun aku hanya pria sederhana.
Bekerja setiap hari agar dapat
menghidupi ibu dan bapakku.
Bekerja agar aku bisa berbagi
dengan orang-orang yang tak
seberuntung aku.
Maka tak pernah ku bermimpi
meminta ALLAH menitipkan
bidadari sempurna untukku.
semoga aku menemukan wanita
dengan keluarga yang luarbiasa itu.
yang mempercayakan buah hatinya
sebagai ma’mumku.
Yang akan ku jaga dan cintai ia
dengan segenap jiwa.
Ku muliakan ia semulia-mulianya.
Dan Aku berharap, jika kelak aku
dan istriku tercinta telah tiada
semoga ALLAH menghisab kami
dengan cara sederhana
Dan kami berjumpa
bersama,berkumpul kembali di
syurga...

0 comments:

Post a Comment