Keikhlasan Air Mata

renungan malam…
saat itu tanpa bintang, dingin, kelabu dan basah…
aku seakan tersambar kilatan petir yang tak pernah ku tahu asalnya
coba berfikir positif tapi tetap tak berubah…
emosi, kekecewaan, kepedihan, dan kesedihan itu…
seolah tak lagi terbendung 

semua berawal indah…
namun tak dijalani dengan semestinya…
sungguh misteri semua ini bagiku…
apa yang sebenarnya yang tidak ku tahu, dan apa yang sebenarnya tidak ku mengerti???? 

ingin berteriak rasanya…
tapi suara itu, bukan untuk itu,
ada saatnya nanti.
tapi, aku sungguh kecewa, dengan diri ku & mu 

tak bisa memang.
aku paksakan hidup ini, hidup ini ada yang punya.
tentu siapa yang hidup maka dialah yang memilikinya. 

suara itu…
suara apakah itu???
seperti jeritan, tapi aku tak mendengarnya melalui telinga
tapi aku merasakannya… suara itu..
mungkinkah?
jeritan hati?
kepedihan itu…
sudah mengakibatkan penderitaan bagi yang hidup, 

mungkin aku yang lupa..
siapa aku?
apa yang terpenting dari hidupku?
saat ini? atau nanti? 

dia memang bidadari
dan aku…
aku hanya…
hanya manusia…
manusia yang paling biasa, 

terlalu bodoh jika aku mencoba untuk berfikir…
berfikir kau pernah sedetik saja untuk memikirkan…
manusia yang paling biasa ini…

0 comments:

Post a Comment